Menelusuri Sejarah Onde-Onde yang Harus Kamu Ketahui

Suka makan onde-onde? Jajanan yang banyak dijual di pasar ini memang memiliki rasa yang enak. Bentuknya bulat dan ditaburi dengan wijen, diisi dengan kacang hijau dan seiring dengan perkembangan zaman memiliki varian yang makin banyak. Mulai dari kacang hijau, matcha, cokelat, durian, nangka, keju hingga mozarella.

Di Indonesia sendiri, Onde-Onde sudah ada sejak zaman Majapahit. Kue ini sangar terkenal di di daerah Mojokerto yang disebut sebagai kota onde-onde sejak zaman Majapahit. Di Mojokerto terdapat toko yang khusus menjual Onde-Onde yaitu Toko Bo Liem di Mojokerto, yang sudah berdiri sejak tahun 1929.

Onde-Onde Berasal dari Tiongkok

Seperti yang dikutip dari istanabundavian.com (23/1) Onde-Onde ini dibuat untuk disajikan pada para tukang kayu dan tukang batu yang saat itu sedang membangun istana kekaisaran. Kue ini merupakan perlambang dari keselamatan dan kebersamaan. Dan uniknya Kue bertabur biji wijen ini ternyata memiliki banyak nama dan beraneka varian isi. Pada masa kekaisaran Dinasti Tang, seorang sastrawan bernama Wang Fanzhi sempat menuliskan bahwa onde-onde merupakan salah satu makanan istimewa di Istana kekaisaran Chang’an dengan sebutan ludeui. Sementara sebagian masyarakat di Tiongkok Utara mengenalnya dengan matuan. Di daerah lain berbeda lagi, ada yang menyebutnya ma yuan dan ada juga yang menamakannya jen dai.

Onde-Onde di Indonesia

Onde-Onde pertama kali dibawa oleh pedagang Tiongkok ke Nusantara pada tahun 1300 – 1500 M. Dibawa oleh Laksamana Cheng Ho dari Dinasti Ming. Awalnya Onde-Onde hanya berisi pasta gula merah saja dan rasanya manis. Namun di Indonesia sendiri Onde-onde ini kemudian dimodifikasi dengan penambahan kacang hijau sehingga memiliki rasa yang sedikit gurih dan cocok dengan lidah orang Indonesia.

Dengan PONDAN premix onde-onde, gak pakai ribet buat bikin adonan Onde-Onde dan pastinya hasilnya sangat memuaskan.

Onde-onde di berbagai negara

Tiongkok

Onde-onde/jin deui di daerah Cina utara disebut matuan (麻糰), di daerah timur laut Cina disebut ma yuan (麻圆), dan di Hainan disebut zhen dai (珍袋). Zhen dai terkadang dapat disebut sebagai zhimaqiu (芝麻球) yang diartikan sebagai bola wijen dalam bahasa Inggris.[2] Di Hong Kong, makanan ini dapat ditemui di hampir seluruh toko kue.

Malaysia

Di Malaysia, onde-onde disebut sebagai kuih bom. Kuih bom biasanya diisi dengan parutan kelapa manis atau kacang, namun ada juga yang diisi dengan pasta kacang merah.

Indonesia

Di Indonesia onde-onde berbentuk bulat, berwarna coklat dan berlapis wijen. Di dalamnya terdapat bubuk kacang hijau atau ketan hitam.

Vietnam

Di Vietnam, makanan ini dikenal sebagai bánh cam di Vietnam Selatan dan bánh rán di Vietnam Utara. Bánh rán diberi pengharum bunga melati. Isinya biasanya lebih kering dari onde-onde pada umumnya berupa pasta kacang hijau manis.[3] Selain itu, bisa juga diisi dengan daging cincang, bihun dan ubi, jamur, dan berbagai bahan makan khas Vietnam lainnya. Penganan ini biasa dihidangkan bersama sayuran dan saus celup.

Filipina

Di Filipina, onde-onde disebut butsi.

3 thoughts on “Menelusuri Sejarah Onde-Onde yang Harus Kamu Ketahui

  1. Bernadetha says:

    Walahhh…. baru tahu kalau onde-onde berasal dari Tiongkok.
    Onde-onde jajanan dari jaman ke jaman …..
    Terima Kasih Pondan untuk sharing nya.

  2. Eartha Bazley says:

    I know a lot of folks whom I think would really enjoy your content that covers in depth. I just hope you wouldn’t mind if I share your blog to our community. Thanks, and feel free to surf my website UY7 for content about Advertise.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page