Kunafa termasuk makanan manis khas Timur Tengah, khususnya saat bulan Ramadan. Kunafa memiliki sebutan yang berbeda di tiap negara, antara lain knafeh, konafa, kunefe, kenafe, dan knefeh. Meski begitu, seluruhnya merujuk pada kue lapisan pastri filo dengan isian keju dan taburan pistakio. Kata “kanaf” berarti melindungi atau melindungi dalam bahasa Arab. Hal tersebut mungkin merujuk pada dua lapisan adonan yang menahan keju di tengahnya, dilansir dari Slurrp, Senin (4/3/2024). Adapun saat ini kunafa dikenal sebagai hidangan manis dengan lapisan renyah nan lembut berisi keju. Selanjutnya adonan tersebut disiram sirup gula dan dibiarkan menyerap, lalu ditaburi dengan pistakio tumbuk. Makanan ini termasuk penting saat bulan Ramadan berkat nutrisinya karena bisa menggantikan gula dan lemak dalam tubuh yang hilang setelah berpuasa.
Asal muasal kunafa yang beragam. Dikutip dari Arab News, Senin (4/3/2024), kunafa berasal dari era Fatimid. Makanan manis ini umumnya terlihat di meja-meja para bangsawan sehingga dijuluki sebagai makanan bagi para khalifah. Ada pula yang mengatakan bahwa kunafa berasal dari Nablus, sebuah kota di Palestina, atau Mesir pada abad ke-15. Selanjutnya, terdapat juga sumber yang menyatakan bahwa sejarah kunafa bisa ditelusuri kembali ke masa Dinasti Umayyah. Pada waktu itu, kunafah disantap sebagai makanan sahur sebelum mulai puasa. Adapun terdapat dua jenis kunafa. Salah satunya khishneh yang teksturnya lebih kasar, sedangkan na’meh memiliki tekstur lebih halus dengan adonan semolina di atasnya. Keju yang digunakan pun beragam tergantung daerah pembuatannya. Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri terkait kunafa. Suriah, misalnya, menggunakan air mawar dan air bunga jeruk. Sementara itu, di Armenia, kunafa diberi tambahan kayu manis dan di Mesir keju diganti oleh krim kental.