Kue Soes (sus)

Kue sus (bahasa Belanda: soes) adalah kue berbentuk bundar dengan rongga berisi fla (vla), custard, atau daging. Kue sus dengan isi vla atau custard disajikan setelah didinginkan di lemari es, karena vla atau custardyang berbahan baku susu mudah menjadi basi. Kue sus dalam bahasa Prancis disebut choux à la crème. Bentuk kue yang bundar seperti kubis menjadikan kue ini disebut choux (bahasa Prancis untuk kol).

Sejarah penemuan kue sus berawal dari seorang kepala koki Catherine de Medici dari Florence yang bernama Pantanelli menemukan choux pastry pada tahun 1540. Dalam bahasa Prancis, kata ‘choux’ memiliki arti yaitu kol. Sekilas kue ini berbentuk seperti kol yang berbentuk tidak beraturan sehingga nama kue ini menjadi choux pastry atau kue sus dalam bahasa Indonesia. Kata ‘soes’ sendiri diwariskan sejak era kolonial Belanda. Hidangan ini menjadi hidangan istimewa bagi keluarga kerajaan saat Pantanelli bekerja di dapur kerajaan.[1]

Pada saat itu Pantanelli membuat kue sus hanya kulit luarnya saja, tidak memiliki isian. Sekitar dua abad kemudian, choux pastry atau kue sus mengalami perkembangan sehingga memiliki isian di dalam kue. Di negara Perancis dan Italia, kudapan ini berisi dengan isian manis seperti whipped cream, pastry cream, es krim, dan custard. Pada bagian atasnya, kudapan ini dihias dengan gula bubuk, karamel,atau saus cokelat.[1]

Berbeda dengan adonan kue bolu dan cake, adonan kue sus bukan didapat dari mengocok telur atau mentega dengan gula. Adonan kue sus (pâte à choux) dibuat dari menambahkan tepung terigu ke dalam campuran air yang dimasak bersama margarin atau mentega hingga mendidih. Telur ayam ditambahkan satu per satu di dalam adonan sambil diaduk hingga adonan tidak lengket di panci. Adonan kue sus tidak menggunakan bahan pengembang seperti soda kue atau baking powder. Mikser (mixer) hanya digunakan agar kue mengembang lebih bagus sewaktu dipanggang.

Oven yang digunakan untuk memanggang kue sus harus panas sekali (220 derajat Celsius). Panas oven mengubah kadar air yang tinggi di dalam adonan menjadi uap. Telur di dalam adonan membentuk kerangka kue yang tipis, sedangkan uap yang terperangkap di dalam adonan membuat rongga di bagian dalam kue. Adonan yang hampir serupa dengan kue sus digunakan untuk membuat kue-kue sejenis, misalnya croquembouche, eclair, beignet, dan gougère. Beberapa modifikasi kue sus juga terus berkembang, sehingga bentuk kue sus tidak lagi bulat, ada juga kue sus yang sudah dibentuk menjadi bentuk angsa. Ada sus kering juga ada sus basah, tergantung cara penyajiannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page